Masih Terasa! Cinta Laura Ungkap Pengalaman Pahit Jadi Satu-satunya Perempuan di Atas Panggung Acara Kampus”

Dihadapan puluhan mahasiswa, Cinta Laura Kiehl tercenung: ‘Inikah wajah diskusi publik hari ini? Satu perempuan melawan dominasi suara pria? bergengsi dua tahun silam. Ia mengungkapkan bagaimana ia sempat diperlakukan secara diskriminatif, di mana alih-alih ditempatkan di meja pembicara utama, ia justru diminta duduk bersama para istri rektor dan pembicara lain.

Pengalaman Diskriminatif yang Membuka Mata
Cinta Laura mengisahkan bahwa ia sempat bingung dengan perlakuan tersebut. Meski ia menghargai perbincangan dengan para istri yang memiliki cerita menarik, ia mempertanyakan mengapa sebagai pembicara resmi, ia tidak ditempatkan di meja yang sama dengan rekan-rekan pembicara laki-laki.

"Bukan berarti para istri tidak luar biasa

Tanpa ragu, ia mengambil inisiatif untuk bergabung di meja pembicara utama. Namun, ia menyadari bahwa kehadirannya justru membuat beberapa orang di sana terlihat tidak nyaman. Saat naik ke panggung, ia menggunakan momen tersebut untuk berbicara tentang kesetaraan gender, menjadikan pengalamannya sebagai contoh nyata ketidaksetaraan yang masih terjadi.

Respons dan Permintaan Maaf dari Panitia
Setelah pidatonya, rektor kampus dan para pembicara lain tampak tersadar akan kesalahan mereka. Mereka pun meminta maaf kepada Cinta Laura, mengakui bahwa perlakuan tersebut memang tidak adil.

Refleksi Cinta Laura tentang Perempuan di Era Modern
Meski mengalami diskriminasi, Cinta tetap bersyukur bahwa perempuan saat ini sudah lebih berdaya dalam pendidikan dan memiliki ruang untuk bersuara.

Menurutnya, meski undang-undang tersebut disahkan pada 2022, kasus-kasus kekerasan dan victim blaming terhadap perempuan masih sering terjadi.

Kiprah Cinta Laura sebagai Aktivis dan Pembicara
Sebelumnya, ia juga pernah menjadi satu-satunya pembicara perempuan mewakili generasi muda dalam diskusi tentang Pancasila di Gedung MPR 2. Selain itu, ia aktif dalam berbagai program pemberdayaan perempuan, termasuk menjadi pembicara di acara Stellar Power Accelerator oleh L’Oréal Paris, di mana ia berbagi pengalaman tentang perjuangan melawan bullying dan diskriminasi sejak muda.

Kesimpulan: Perlawanan dengan Suara dan Aksi
Pengalaman Cinta Laura menjadi bukti bahwa diskriminasi gender masih terjadi di berbagai sektor, termasuk dunia akademik.