“Ariel NOAH Berbagi Kisah Pilu: Penyesalan yang Terlambat Setelah Ayah Tiada”

Ariel NOAH, vokalis band NOAH, baru-baru ini membuka hati tentang penyesalan terbesar dalam hidupnya: kurangnya waktu yang ia habiskan bersama sang ayah, Nazmul Irpam, yang telah meninggal sembilan tahun lalu. Dalam wawancara emosional di channel YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, Ariel mengaku bahwa kepergian ayahnya menjadi titik terendah dalam hidupnya.

"Ayah Hanya Ingin Waktu Bersama, Tapi Aku Sibuk..."
Ariel menceritakan bahwa ayahnya hanya ingin menghabiskan waktu bersama anak-anaknya, mungkin dengan liburan sederhana atau sekadar berkumpul. Namun, saat itu, Ariel terlalu sibuk dengan karier musiknya dan bahkan sibuk mencari pengobatan untuk sang ayah yang sakit.

Kesibukannya di industri musik dan pekerjaan ayahnya di dunia pertambangan membuat mereka jarang bertemu. Setelah ayahnya tiada, Ariel baru menyadari betapa banyak hal yang seharusnya bisa ia lakukan bersama sang ayah.

Refleksi Ariel: Keluarga Lebih Penting dari Kesibukan
Pengakuan Ariel ini menjadi pengingat bagi banyak orang tentang betapa berharganya waktu bersama keluarga. Di tengah kesibukan karier, ia kini menyadari bahwa tidak ada yang lebih berharga daripada momen bersama orang tercinta.

Ariel Kini Lebih Sering ke Bandung, Bernostalgia dengan Teman SMA
Selain kisah pilunya dengan sang ayah, Ariel juga diketahui lebih sering menghabiskan waktu di Bandung, kota kelahirannya, saat band NOAH sedang hiatus. Ia bahkan sempat berkunjung ke SMA-nya dulu, SMAN 23 Bandung, dan bertemu dengan teman-teman geng SMA-nya, Warlook.

"Karena kan lagi libur NOAH-nya, jadi lebih sering di Bandung," ucap Ariel saat bertemu guru-gurunya.

Pesan untuk Pembaca: Jangan Menunda Waktu dengan Keluarga
Kisah Ariel NOAH ini mengajarkan kita bahwa waktu tidak bisa diputar kembali. Jangan sampai penyesalan datang terlambat. Luangkan waktu untuk orang tua dan keluarga sebelum semuanya menjadi kenangan.